Jumat, 18 Desember 2009

pamuji hamsah



pamuji hamsah



pamuji hamsah

pamuji hamsah

pamuji hamsah

Minggu, 22 November 2009

KENCING MANIS 'DIABETES'

DIABETES MELLITUS (KENCING
MANIS)
Diabetes adalah suatu kondisi yang
ditandai meningkatnya kadar gula
dalam darah (hyperglycemia)
sehingga menimbulkan risiko
kerusakan microvascular
(retinopathy, nephropathy dan sakit
saraf). Dan macrovascular (stroke,
tekanan darah tinggi dan kelainan
jantung)
Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu
dan puasa dengan metode enzimatik
sebagai patokan penyaring dan
diagnosis DM(mg/dl[2]
Kadar gula darah acak
Plasma vena
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
<110
110 - 199
>200
Darah kapiler
<90
90 - 199
>200
Kadar gula darah puasa
Plasma vena
<110
110 - 126
>126
Darah kapiler
<90
<90 - 109
>110
PENYEBAB
Penyebab diabetes yang utama
adalah karena kurangnya produksi
insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang
pertama dikenal), atau kurang
sensitifnya jaringan tubuh terhadap
insulin (diabetes mellitus tipe 2,
bentuk yang lebih umum). Selain itu,
terdapat jenis diabetes mellitus yang
juga disebabkan oleh resistansi
insulin yang terjadi pada wanita
hamil. Tipe 1 membutuhkan
penyuntikan insulin, sedangkan tipe
2 diatasi dengan pengobatan oral dan
hanya membutuhkan insulin bila
obatnya tidak efektif. Diabetes
mellitus pada kehamilan umumnya
sembuh dengan sendirinya setelah
persalinan.
JENIS DIABETES MELLITUS ADA 2
* TIPE 1
Diabetes mellitus tipe 1 — dulu
disebut insulin-dependent diabetes
(IDDM, "diabetes yang bergantung
pada insulin"), atau diabetes anak-
anak, dicirikan dengan hilangnya sel
beta penghasil insulin pada pulau-
pulau Langerhans pankreas sehingga
terjadi kekurangan insulin pada
tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita
oleh anak-anak maupun orang
dewasa.
* TIPE 2
Diabetes mellitus tipe 2 — dulu
disebut non-insulin-dependent
diabetes mellitus (NIDDM, "diabetes
yang tidak bergantung pada insulin")
— terjadi karena kombinasi dari
"kecacatan dalam produksi insulin"
dan "resistensi terhadap insulin" atau
"berkurangnya sensitifitas terhadap
insulin"(adanya defek respon
jaringan terhadap insulin)yang
melibatkan reseptor insulin di
membran sel.
GEJALA-GEJALA DIABETES MELLITUS
1. POLYURIA
polyuria berarti penderita mengalami
banyak kencing(sering kencing).
2. POLYDIPSIA
akibat banyak kencing sehingga
penderita mengalami haus yang
berlebihan sehingga banyak minum
(polidipsi)
3. POLYPHAGIA
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam
air kemih, penderita mengalami
penurunan berat badan. Untuk
mengkompensasikan hal ini penderita
seringkali merasakan lapar yang luar
biasa sehingga banyak makan
(polifagi)
OBAT-OBAT ANTI DIABET
Pada diabetes mellitus terdapat
kekurangan insulin secara absolute
atau relative yang akan
mengakibatkan meningkatnya kadar
gula darah dan menimbulkan
komplikasi serius termasuk
kelemahan dan penurunan berat
badan karena lipolisis dan proteolisis
otot, ketoasidosis akibat
penumpukan benda keton.
Insulin adalah hormone yang
dihasilkan oleh sel β langerhans di
pancreas. Sekresinya dirangsang oleh
beberapa stimulus dan yang terkuat
adalah glukosa darah yang tinggi
(hiperglikemi)
SEDIAAN INSULIN
* Short acting insulin
Merupakan larutan insulin sederhana
dengan mula kerja 30 menit
menghilang dalam 8 jam.
Contoh obat : actrapid
* Intermediate dan long acting insulin
Lama kerjanya antara 16 – 35 jam.
Contoh obat : insulatard
* Isophane insulin (NPH)
Lama kerjanya sekitar 20 jam
* Biphasic fixed mixture insulin
Merupakan campuran insulin larut dan
isophane dengan berbagai
perbandingan misalnya 30% insulin
larut dan 70% isophane
* Ultralente
Merupakan suspensi kristal Zn insulin
yang lama kerjanya mencapai 35 jam.
OBAT ANTIDIABET ORAL
* Glipizid dan glicazid
Mempunyai waktu paruh yang
pendek
Dosis 2,5 – 5 mg sehari sebelum makan
pagi atau siang.
* Glibenclamid
Waktu paruh lebih panjang dan
diberikan satu kali sehari. Mempunyai
efek samping gangguan saluran
pencernaan dan rash bisa terjadi
tetapi jarang.
Dosis awal pemberian 5 mg sehari
satu kali. Diberikan setelah makan
pagi. Penderita lanjut usia dosis 2.5
mg. Dosis maksimal 15 mg sehari
* Repaglinid
Turunan benzamido dengan mula
dan lama kerja yang cepat, diminum
saat makan untuk menghasilkan
kadar insulin yang tinggi saat
mencerna dan menghindari
hipoglikemi antar waktu makan.
Disis awal 500 microgram, diberikan 30
menit sebelum makan
* Biguanid
Contoh obat : metformin.
Metformin bekerja di perifer untuk
meningkatkan uptake glukosa.
Dosis dewasa atau anak diatas 10
tahun 500 mg pada waktu makan pagi
selama 1 minggu. Kemudian 500 mg
pada waktu makan pagi dan makan
malam untuk minggu berikutnya.
Kemudian 500 mg pada saat makan
pagi, siang dan malam. Dosis maksimal
2 gram sehari dalam dosis terbagi.
* Acarbose
Dosis awal 50 mg sehari, ditingkatkan
sampai 50 mg tiga kali sehari,
kemudian ditingkatkan sesuai
kebutuhan setelah 6 – 8 minggu
sampai 100 mg tiga kali sehari.
Maksimal 200 mg kali sehari. Tidak
direkomendasikan untuk anak
dibawah 12 tahun.
* Glitazon (Thiazolidindon)
Obat ini meningkatkan sensitifitas
insulin dengan berikatan pada
reseptor PPAR-γ yang selanjutnya
meningkatkan transkripsi gen yang
memperantarai kerja insulin.
Pada penderita diabetes mellitus
selain kadar gula darah yang tinggi,
juga perlu diwaspadai kemungkinan
terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar
gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah. Dalam keadaan normal, tubuh
mempertahankan kadar gula darah
antara 70-110 mg/dL. Sementara pada
penderita diabetes, kadar gula
darahnya tersebut berada pada
tingkat terlalu tinggi; dan pada
penderita hipoglikemia, kadar gula
darahnya berada pada tingkat terlalu
rendah. Kadar gula darah yang
rendah menyebabkan berbagai
sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi. Otak merupakan
organ yang sangat peka terhadap
kadar gula darah yang rendah karena
glukosa merupakan sumber energi
otak yang utama. Otak memberikan
respon terhadap kadar gula darah
yang rendah dan melalui sistem saraf,
merangsang kelenjar adrenal untuk
melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal
in akan merangsang hormon untuk
melepaskan gula agar kadarnya
dalam darah tetap terjaga. Jika kadar
gula turun, maka akan terjadi
gangguan fungsi otak.
gejala-gejala hipoglikemia, antara lain:
Berdebar-debar
Banyak keringat
Gemetar
Lemas
Rasa lapar
Pusing
Gelisah
Kesadaran menurun
Koma
Jika penderita diabetes mellitus
mengalami gejala-gejala seperti diatas
maka harus segera mendapatkan
penanganan yang memadai. Sebagai
langkah awal, apabila penderita masih
sadar (kesadaran pasien cukup baik),
dapat diberikan makanan/minuman
yang mengandung karbohidrat/
manis (misalnya larutan gula atau
kue). Bila pasien tidak sadar, diberikan
infuse dekstrosa 50%. Yang penting
inti penangan hipoglikemia adalah
cepat dan tepat. Supaya kadar
glukosa darah segera naik.

ANTI PLATELET

ANTI PLATELET
Anti platelet adalah obat-obat yang
menurunkan agregasi platelet dan
menghambat pembentukan
thrombus di sirkulasi arteri dimana
antikoagulan mempunyai efek yang
sedikit.
Stroke akan tetap menjadi masalah
umum dan mahal di seluruh dunia,
namun banyak kemajuan yang telah
dibuat dalam beberapa dekade dalam
memahami mekanisme stroke, faktor
risiko, dan therapies. Karena
trombosa memainkan peran penting
dalam pathogenesis of ischemic
stroke, obat-obatan yang
mengganggu hemostasis dan klintir
formasi seperti anticoagulants dan
platelet antiaggregants biasa
digunakan dalam pengelolaan
penyakit cerebrovascular. Banyak
bukti yang mendukung penggunaan
obat tertentu antithrombotic dalam
pencegahan stroke. Namun, karena
keterbatasan data pendukung,
penggunaan agen ini dalam pasien
dengan ischemic stroke akut masih
kontroversial.
Dalam laporan ini, kami memeriksa
bukti yang relevan untuk
dipublikasikan efek dari
anticoagulants dan antiplatelet agen
ischemic stroke akut pada kematian,
sifat mudah kena sakit, dan kambuh
harga serta terkait simpangan
manfaat dan risiko yang perawatan
di tingkat deep vein trombosa,
pulmonary embolus , dan
cardiovascular komplikasi. Sebagai
bagian dari analisis ini, kami juga
berusaha untuk menentukan apakah
ada bukti yang mendukung
diferensial kemanjuran obat ini
menurut ischemic stroke subtypes.
Aspirin (160 mg atau 325 mg setiap
hari) hasil yang signifikan secara
statistik kecil tetapi pengurangan
kematian dan cacat apabila diberikan
dalam waktu 48 jam setelah ischemic
stroke, seperti ditunjukkan oleh
gabungan analisis yang tersedia
studies.12 Abciximab, unfractionated
heparin, LMW heparins, dan
heparinoids belum ditampilkan untuk
mengurangi angka kematian atau
stroke yang berhubungan dengan
sifat mudah kena sakit bila digunakan
dalam waktu 48 jam mulai di pasien
dengan ischemic stroke akut.
Obat-obat anti platelet
Yang paling penting obat antiplatelet
adalah:
1. Cyclooxygenase inhibitors
Contoh:
aspirin. Aspirin menghambat secara
irreversible enzim Cox, sehingga
mengurangi platelet produksi TXA2
(thromboxane - kuat vasoconstrictor
yang rendah berhubungan dgn
putaran AMP ).
Dosis rendah aspirin untuk
pencegahan pada penyumbatan
aliran darah ke otak atau pada
penyakit pembuluh darah jantung.
Dosis tunggal 150 – 300 mg diberikan
segera mungkin setelah terjadinya
kerusakan sel. Kemudian dilanjutkan
dengan dosis penjagaan 75 mg sehari.
Efek samping: bronkospasme,
gangguan saluran pencernaan
2. adenosine diphosphate (ADP)
receptor inhibitor
contoh:
clopidogrel (plavix). Clopidogrel akan
mempengaruhi ADP-tergantung
aktivasi IIb / IIIa kompleks. Dosis 75
mg sehari sekali. Efek samping rasa
kurang enak di perut, nyeri perut,
diare, perdarahan, sakit kepala dll.
ticlopidin (ticlid). Dosis 1 -2 tablet
sehari. Efek samping gangguan
fungsi saluran pencernaan. Alergi
kulit. Obat berinteraksi dengan
antikoagulan.
3. Phosphodiesterase inhibitors
Contoh : cilostazol (pletal)
4. Glycoprotein IIB / III A inhibitors
(hanya menggunakan darah)
Contoh :
abciximab (ReoPro). Dosis awal
dewasa dengan pemberian intravena
250 microgram/kg, kemudian
dilanjutkan dengan infuse intravena
125 nanogram/kg/menit (maksimal
10 microgram/menit). Untuk
pencegahan pada komplikasi iskemi
dimulai 10 – 60 menit melalui infuse
selama 12 jam. Efek samping
perdarahan, mual, muntah, hipotensi,
bradikardi, nyeri kepala.
Eptifibatde (Integtrilin)
Tirofiban (Aggrastat)
Defibrotide
5. Adenosine reuptake inhibitors
Contoh :
dipiridamol (persantin). Dipyridamole
menghambat platelet
phosphodiesterase, menyebabkan
peningkatan berhubung dgn putaran
AMP dengan potentiasi dari tindakan
PGI2 - menentang tindakan TXA2.
dosis 300 – 600 mg sehari dalam dosis
terbagi sebelum makan. Efek samping
hampir sama dengan obat-obat
antiplateletlainnya.
Pencegahan terjadinya penyumbatan
di daerah arteri dapat digunakan
obat-obat anti platelet sebagai terapi
obat dan trombolitik. Obat-obat
antiplatelet mengubah aktivasi
platelet dari kerusakan vascular yang
mana hal ini penting untuk
pengembangan pembuluh darah
arteri. Terapi trombolitik digunakan
dalam myocardial infark, dan kadang-
kadang pada kerusakan otak. Tidak
boleh diberikan pada pasien yang
mengalami perdarahan, hipertensi tak
terkendali atau hemoragic stroke,
atau operasi.

MEMAHAMI CARDIO JANTUNG

JANTUNG
Jantung adalah salah satu organ vital
tubuh yang berfungsi untuk
memompa darah bersih ke seluruh
tubuh dan darah kotor ke paru-paru.
Jika terjadi gangguan pada jantung
maka fungsi pemompaan darah akan
terganggu bahkan bisa berakibat
pada kematian.
a. Aritmia
Aritmia didefinisikan sebagai kelainan
elektrofisiologi jantung dan terutama
kelainan system konduksi jantung.
Aritmia adalah gangguan
pembentukan dan/atau
penghantaran impuls.
Gejala – gejala aritmia adalah :
Pusing
Sesak napas atau nyeri dada
Kelelahan
Pasien mengalami kebingungan
Apa yang menyebabkan aritmia?
· Peradangan jantung, misalnya
demam reumatik, peradangan
miokard (miokarditis karena infeksi).
· Gangguan sirkulasi koroner
(aterosklerosis koroner atau spasme
arteri koroner), misalnya iskemia
miokard, infark miokard.
· Karena obat (intoksikasi) antara lain
oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat
anti aritmia lainnya.
· Gangguan keseimbangan elektrolit
(hiperkalemia, hipokalemia).
· Gangguan pada pengaturan
susunan saraf autonom yang
mempengaruhi kerja dan irama
jantung.
· Gangguan psikoneurotik dan
susunan saraf pusat.
· Gangguan metabolic (asidosis,
alkalosis).
· Gangguan endokrin (hipertiroidisme,
hipotiroidisme).
· Gangguan irama jantung akibat
gagal jantung.
· Gangguan irama jantung karena
karmiopati atau tumor jantung.
· Gangguan irama jantung karena
penyakit degenerasi (fibrosis system
konduksi jantung).
Penanganan aritmia :
Pada prinsipnya tujuan terapi aritmia
adalah (1) mengembalikan irama
jantung yang normal (rhythm
control), (2) menurunkan frekuensi
denyut jantung (rate control), dan (3)
mencegah terbentuknya bekuan
darah.
Obat yang dapat dipakai
diklasifikasikan oleh Vaughan Williams
adalah :
• Klas 1: Golongan Penyekat Na
– Ia : Quinidin,
Procainamid,Disopyramid
– Ib : Lidocain, Mexiletin, Phenitoin
– Ic : Propafenon, Flecainamid.
• Klas II: Gol Penyekat Beta à
Propanolol, Bisoprolol
• Klas III: Gol. Obat yang
memperpanjang Pot. Aksi dan
Repolarisasi ( Paling Aman)
àAmiodaron, Sotalol, Bretilium
• Klas IV:Gol.Ca – Antagonis
àVerapamil,Diltiazem
b. Gagal Jantung Kongestif
Merupakan gejala klinis yang
disebabkan oleh pompa yang lemah"
tidak dapat memenuhi keperluan
terus-menerus dari tubuh akan
oksigen dan zat nutrisi.
ketidakmampuan jantung dalam
memompa darah dalam jumlah yang
cukup bagi kebutuhan metabolisme
tubuh. Sebagai akibat dari :
· dinding jantung merentang untuk
menahan lebih banyak darah
· dinding otot jantung menebal untuk
memompa lebih kuat
· ginjal menyebabkan tubuh menahan
cairan dan sodium. Ini menambah
jumlah darah yang beredar melalui
jantung dan pembuluh darah.
· Tubuh anda mencoba untuk
berkompensasi dengan melepaskan
hormon yang membuat jantung
bekerja lebih keras. Dengan
berlalunya waktu, mekanisme
pengganti ini gagal dan gejala-gejala
gagal jantung mulai timbul. Seperti
gelang karet yang direntang
berlebihan, maka kemampuan jantung
untuk merentang dan mengerut
kembali akan berkurang. Otot jantung
menjadi terentang secara berlebihan
dan tidak dapat memompa darah
secara efisien.
Gejala :
Gejala utama yang timbul bervariasi
antar beberapa orang. Gejala yang
sering muncul adalah sesak napas
(terutama ketika beraktivitas) dan
kelelahan yang menyebabkan
gangguan pada aktivitas fisik yang
sedang dijalani.
Penanganan Gagal Jantung
Kongestif :
Diuretic
Angiotensin Reseptor Blocker
Digoxin
Penyekat Beta à Propanolol,
Bisoprolol
c. Angina
Angina adalah nyeri dada atau
ketidaknyamanan yang terjadi ketika
tidak cukup darah yang kaya oksigen
mengalir ke otot jantung. Rasa sakit
juga dapat terjadi di bahu, lengan,
leher, rahang, atau punggung.
Kondisi berawal dari kondisi di mana
terdapat plak (plak) yang terbentuk
di dalam pembuluh darah jantung.
Sedangkan pembuluh darah jantung
berfungsi menyuplai darah otot
jantung dengan darah yang kaya
mengandung oksigen. Dengan
adanya plak, maka arteri koroner
menyempit sehingga aliran darah ke
otot jantung akan berkurang.
Akibatnya suplai oksigen juga akan
berkurang. Jika aliran darah ke
jantung benar-benar diblokir.
Keadaan ini yang disebut dengan
angina atau serangan jantung. Tanpa
perawatan cepat, serangan jantung
dapat mengakibatkan masalah serius
dan bahkan kematian.
Tiga tipe angina :
· Angina stabil : Tipe angina yang
ditimbulkan oleh ketidak-seimbangan
antara keperluan jantung akan darah
beroksigen dan jumlah yang tersedia.
"Stabil", berarti aktivitas yang sama
menimbulkannya; terasa sama setiap
kali; dan reda dengan istirahat dan/
atau obat minum. Angina stabil
adalah tanda peringatan penyakit
jantung, dan harus dievaluasi oleh
dokter. Jika pola angina berubah,
maka dapat meningkat menjadi
angina tak-stabil.
· Angina tak stabil : Tipe angina ini
dianggap sindrom koroner akut.
Mungkin merupakan gejala baru atau
perubahan dari angina stabil. Angina
mungkin muncul lebih sering, lebih
mudah muncul saat istirahat, terasa
lebih parah, atau berlangsung lebih
lama.Meskipun angina ini sering dapat
diredakan dengan obat minum, tetapi
bersifat tak stabil dan mungkin
meningkat menjadi seragan jantung.
Biasanya dibutuhkan pengobatan
medis yang lebih mendalam, atau
suatu prosedur perlu dilakukan.
Angina tak-stabil merupakan sindrom
koroner akut, dan harus diobati
sebagai gawat-darurat.
· Angina varian (kejang koroner) :
Arteri koroner bisa menjadi kejang,
yang mengganggu aliran darah ke
otot jantung (iskemia). Ini terjadi pada
orang tanpa penyakit arteri koroner
yang signifikan, Namun, dua per tiga
dari orang dengan angina varian
mempunyai penyakit parah dalam
paling sedikit satu pembuluh, dan
kekejangan terjadi pada tempat
penyumbatan. Tipe angina ini tidak
umum dan hampir selalu terjadi bila
seorang beristirahat - sewaktu tidur.
Anda mempunyai risiko meningkat
untuk kejang koroner jika Anda
mempunyai: penyakit arteri koroner
yang mendasari, merokok, atau
menggunakan obat perangsang atau
obat terlarang (seperti kokain). Jika
kejang arteri menjadi parah dan
terjadi untuk jangka waktu panjang,
serangan jantung bisa terjadi.
Gejala :
Nyeri dada
Penanganan angina :
Terapi non farmakologi
Mengatur pola hidup dengan cara
mengurangi kebiasaan merokok,
Terapi farmakologi
1. Penyekat Beta à Propanolol,
Bisoprolol
2. Nitrat à ISDN, Nitrogliserin (NTG),
3. Calsium Chanel Antagonis à
verapamil, diltiazem
4. Antiplatelet à aspirin, tiklopidin,
klopidogrel, warfarin