Minggu, 22 November 2009

KENCING MANIS 'DIABETES'

DIABETES MELLITUS (KENCING
MANIS)
Diabetes adalah suatu kondisi yang
ditandai meningkatnya kadar gula
dalam darah (hyperglycemia)
sehingga menimbulkan risiko
kerusakan microvascular
(retinopathy, nephropathy dan sakit
saraf). Dan macrovascular (stroke,
tekanan darah tinggi dan kelainan
jantung)
Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu
dan puasa dengan metode enzimatik
sebagai patokan penyaring dan
diagnosis DM(mg/dl[2]
Kadar gula darah acak
Plasma vena
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
<110
110 - 199
>200
Darah kapiler
<90
90 - 199
>200
Kadar gula darah puasa
Plasma vena
<110
110 - 126
>126
Darah kapiler
<90
<90 - 109
>110
PENYEBAB
Penyebab diabetes yang utama
adalah karena kurangnya produksi
insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang
pertama dikenal), atau kurang
sensitifnya jaringan tubuh terhadap
insulin (diabetes mellitus tipe 2,
bentuk yang lebih umum). Selain itu,
terdapat jenis diabetes mellitus yang
juga disebabkan oleh resistansi
insulin yang terjadi pada wanita
hamil. Tipe 1 membutuhkan
penyuntikan insulin, sedangkan tipe
2 diatasi dengan pengobatan oral dan
hanya membutuhkan insulin bila
obatnya tidak efektif. Diabetes
mellitus pada kehamilan umumnya
sembuh dengan sendirinya setelah
persalinan.
JENIS DIABETES MELLITUS ADA 2
* TIPE 1
Diabetes mellitus tipe 1 — dulu
disebut insulin-dependent diabetes
(IDDM, "diabetes yang bergantung
pada insulin"), atau diabetes anak-
anak, dicirikan dengan hilangnya sel
beta penghasil insulin pada pulau-
pulau Langerhans pankreas sehingga
terjadi kekurangan insulin pada
tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita
oleh anak-anak maupun orang
dewasa.
* TIPE 2
Diabetes mellitus tipe 2 — dulu
disebut non-insulin-dependent
diabetes mellitus (NIDDM, "diabetes
yang tidak bergantung pada insulin")
— terjadi karena kombinasi dari
"kecacatan dalam produksi insulin"
dan "resistensi terhadap insulin" atau
"berkurangnya sensitifitas terhadap
insulin"(adanya defek respon
jaringan terhadap insulin)yang
melibatkan reseptor insulin di
membran sel.
GEJALA-GEJALA DIABETES MELLITUS
1. POLYURIA
polyuria berarti penderita mengalami
banyak kencing(sering kencing).
2. POLYDIPSIA
akibat banyak kencing sehingga
penderita mengalami haus yang
berlebihan sehingga banyak minum
(polidipsi)
3. POLYPHAGIA
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam
air kemih, penderita mengalami
penurunan berat badan. Untuk
mengkompensasikan hal ini penderita
seringkali merasakan lapar yang luar
biasa sehingga banyak makan
(polifagi)
OBAT-OBAT ANTI DIABET
Pada diabetes mellitus terdapat
kekurangan insulin secara absolute
atau relative yang akan
mengakibatkan meningkatnya kadar
gula darah dan menimbulkan
komplikasi serius termasuk
kelemahan dan penurunan berat
badan karena lipolisis dan proteolisis
otot, ketoasidosis akibat
penumpukan benda keton.
Insulin adalah hormone yang
dihasilkan oleh sel β langerhans di
pancreas. Sekresinya dirangsang oleh
beberapa stimulus dan yang terkuat
adalah glukosa darah yang tinggi
(hiperglikemi)
SEDIAAN INSULIN
* Short acting insulin
Merupakan larutan insulin sederhana
dengan mula kerja 30 menit
menghilang dalam 8 jam.
Contoh obat : actrapid
* Intermediate dan long acting insulin
Lama kerjanya antara 16 – 35 jam.
Contoh obat : insulatard
* Isophane insulin (NPH)
Lama kerjanya sekitar 20 jam
* Biphasic fixed mixture insulin
Merupakan campuran insulin larut dan
isophane dengan berbagai
perbandingan misalnya 30% insulin
larut dan 70% isophane
* Ultralente
Merupakan suspensi kristal Zn insulin
yang lama kerjanya mencapai 35 jam.
OBAT ANTIDIABET ORAL
* Glipizid dan glicazid
Mempunyai waktu paruh yang
pendek
Dosis 2,5 – 5 mg sehari sebelum makan
pagi atau siang.
* Glibenclamid
Waktu paruh lebih panjang dan
diberikan satu kali sehari. Mempunyai
efek samping gangguan saluran
pencernaan dan rash bisa terjadi
tetapi jarang.
Dosis awal pemberian 5 mg sehari
satu kali. Diberikan setelah makan
pagi. Penderita lanjut usia dosis 2.5
mg. Dosis maksimal 15 mg sehari
* Repaglinid
Turunan benzamido dengan mula
dan lama kerja yang cepat, diminum
saat makan untuk menghasilkan
kadar insulin yang tinggi saat
mencerna dan menghindari
hipoglikemi antar waktu makan.
Disis awal 500 microgram, diberikan 30
menit sebelum makan
* Biguanid
Contoh obat : metformin.
Metformin bekerja di perifer untuk
meningkatkan uptake glukosa.
Dosis dewasa atau anak diatas 10
tahun 500 mg pada waktu makan pagi
selama 1 minggu. Kemudian 500 mg
pada waktu makan pagi dan makan
malam untuk minggu berikutnya.
Kemudian 500 mg pada saat makan
pagi, siang dan malam. Dosis maksimal
2 gram sehari dalam dosis terbagi.
* Acarbose
Dosis awal 50 mg sehari, ditingkatkan
sampai 50 mg tiga kali sehari,
kemudian ditingkatkan sesuai
kebutuhan setelah 6 – 8 minggu
sampai 100 mg tiga kali sehari.
Maksimal 200 mg kali sehari. Tidak
direkomendasikan untuk anak
dibawah 12 tahun.
* Glitazon (Thiazolidindon)
Obat ini meningkatkan sensitifitas
insulin dengan berikatan pada
reseptor PPAR-γ yang selanjutnya
meningkatkan transkripsi gen yang
memperantarai kerja insulin.
Pada penderita diabetes mellitus
selain kadar gula darah yang tinggi,
juga perlu diwaspadai kemungkinan
terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar
gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah. Dalam keadaan normal, tubuh
mempertahankan kadar gula darah
antara 70-110 mg/dL. Sementara pada
penderita diabetes, kadar gula
darahnya tersebut berada pada
tingkat terlalu tinggi; dan pada
penderita hipoglikemia, kadar gula
darahnya berada pada tingkat terlalu
rendah. Kadar gula darah yang
rendah menyebabkan berbagai
sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi. Otak merupakan
organ yang sangat peka terhadap
kadar gula darah yang rendah karena
glukosa merupakan sumber energi
otak yang utama. Otak memberikan
respon terhadap kadar gula darah
yang rendah dan melalui sistem saraf,
merangsang kelenjar adrenal untuk
melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal
in akan merangsang hormon untuk
melepaskan gula agar kadarnya
dalam darah tetap terjaga. Jika kadar
gula turun, maka akan terjadi
gangguan fungsi otak.
gejala-gejala hipoglikemia, antara lain:
Berdebar-debar
Banyak keringat
Gemetar
Lemas
Rasa lapar
Pusing
Gelisah
Kesadaran menurun
Koma
Jika penderita diabetes mellitus
mengalami gejala-gejala seperti diatas
maka harus segera mendapatkan
penanganan yang memadai. Sebagai
langkah awal, apabila penderita masih
sadar (kesadaran pasien cukup baik),
dapat diberikan makanan/minuman
yang mengandung karbohidrat/
manis (misalnya larutan gula atau
kue). Bila pasien tidak sadar, diberikan
infuse dekstrosa 50%. Yang penting
inti penangan hipoglikemia adalah
cepat dan tepat. Supaya kadar
glukosa darah segera naik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar