Minggu, 22 November 2009

ANTI DEPRESAN

ANTI DEPRESAN
Depresi adalah suatu kondisi medis-
psikiatris dan bukan sekedar suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi
seseorang sampai menyebabkan
terganggunya aktivitas sosial sehari-
harinya maka hal itu disebut sebagai
suatu Gangguan Depresi. Beberapa
gejala Gangguan Depresi adalah
perasaan sedih, rasa lelah yang
berlebihan setelah aktivitas rutin
yang biasa, hilang minat dan
semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan pola tidur. Gejalanya tidak
disebabkan oleh kondisi medis, efek
samping obat, atau aktivitas
kehidupan. Kondisi yang cukup parah
menyebabkan gangguan klinis yang
signifikan atau perusakan dalam
keadaan sosial, pekerjaan, atau
bidang-bidang penting lainnya.
Antideprasan merupakan obat-obat
yang efektif pada pengobatan
depresi, meringankan gejala
gangguan depresi, termasuk
penyakit psikis yang dibawa sejak
lahir.
Antidepresan digunakan untuk
tujuan klinis dalam sejumlah indikasi
termasuk yang berikut ini :
· Untuk mengurangi perasaan gelisah,
panik, dan stres.
· Meringankan insomnia
· Untuk mengurangi kejang /
serangan dalam perawatan epilepsi.
· Menyebabkan relaksasi otot pada
kondisi ketegangan otot.
· Untuk menurunkan tekanan darah
dan atau denyut jantung.
· Untuk meningkatkan mood dan atau
meningkatkan kesupelan.
v Jenis antidepresan adalah :
· antidepresan trisiklik (ATS)
· inhibitor monoamine oksidase
(MAOI)
· inhibitor reuptake serotonin selektif
(SSRI),
dan sekelompok antidepresan lain
yang tidak termasuk tiga kelas
pertama. Indikasi klinis utama untuk
penggunaan antidepresan adalah
penyakit depresif mayor. Obat ini
juga berguna dalam pengobatan
gangguan panik, gangguan ansietas
(cemas) lainnya dan enuresis pada
anak-anak. Berbagai riset terdahulu
menunjukkan bahwa obat ini
berguna untuk mengatasi gangguan
defisit perhatian pada anak-anak dan
bulimia serta narkolepsi.
Anti deprasan seperti amitriptilin juga
memiliki efek anti kejang. Golongan ini
digunakan pada pasien yang depresi
dan juga mengalami kecemasan, atau
untuk penggunaan jangka lama
dimana dikhawatirkan timbul
ketergantungan bila menggunakan
benzodiazepine. Inhibitor MAO
seperti meclobemid sangat berguna
pada pasien depresi dengan fobia.
Selektif serotonin reuptake inhibitor
(SSRI) seperti citaloram bisa
digunakan untuk serangan panic.
Antidepresan Trisiklik
Obat antidepresan trisiklik adalah
sejenis obat yang digunakan sebagai
antidepresan sejak tahun 1950an.
Dinamakan trisiklik karena struktur
molekulnya mengandung 3 cincin
atom.
Mekanisme kerja ATS tampaknya
mengatur penggunaan
neurotransmiter norepinefrin dan
serotonin pada otak. Manfaat Klinis
dengan riwayat jantung yang dapat
diterima dan gambaran EKG dalam
batas normal, terutama bagi individu
di atas usia 40 tahun, ATS aman dan
efektif dalam pengobatan penyakit
depresif akut dan jangka panjang.
Reaksi yang merugikan dan
pertimbangan keperawatan, perawat
harus mampu mengetahui efek
samping umum dari anti depresan
dan mewaspadai efek toksik serta
pengobatannya. Obat ini
menyebabkan sedasi dan efek
samping antikolinergik, seperti mulut
kering, pandangan kabur, konstipasi,
retensi urine, hipotensi ortostatik,
kebingungan sementara, takikardia,
dan fotosensitivitas. Kebanyakan
kondisi ini adalah efek samping jangka
pendek dan biasa terjadi serta dapat
diminimalkan dengan menurunkan
dosis obat. Efek samping toksik
termasuk kebingungan, konsentrai
buruk, halusinasi, delirium, kejang,
depresi pernafasan, takikardia,
bradikardia, dan koma.
Contoh obat-obatan yang tergolong
antidepresan trisiklik diantaranya
adalah amitriptyline, amoxapine,
imipramine, lofepramine, iprindole,
protriptyline, dan trimipramine.
Selektif serotonin reuptake inhibitor
(SSRI)
Diduga SSRI meningkatkan 5-HT di
celah sinaps, pada awalnya akan
meningkatkan aktivitas autoreseptor
yang justru menghambat pelepasan
5-HT sehingga kadarnya turun
dibanding sebelumnya. Tetapi pada
pemberian terus menerus
autoreseptor akan mengalami
desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT
akan meningkat dicelah sinaps di area
forebrain yang menimbulkan efek
terapetik. Contoh obat-obat yang
tergolong SSRI diantaranya adalah
fluoxetine, paroxetine, dan
sertraline.
Monoamine oxidase inhibitor (MAO
inhibitor)
Dulu MAOIs secara nonselektif
mengeblok MAO A dan B isoenzym
dan memiliki efek antidepresan yang
mirip dengan antidepresan trisiklik.
Namun, MAOIs bukan obat pertama
terapi antidepresan karena pasien
yang menerima harus disertai
dengan diet rendah tiramin untuk
mencegah krisis hipertensi karena
MAOIs membawa resiko interaksi
obat dengan obat lain. MAOI tidak
bersifat spesifik dan akan
menurunkan metabolisme
barbiturate, analgesic opioid dan
alkohol. Meclobamid menghambat
MAO A secara selektif dan reversible,
relative aman dengan efek samping
utama pusing, insomnia, dan mual.
Contoh obat-obat MAOIs diantaranya
phenelzine, dan tranylcypromine

1 komentar: